Wednesday, 15 January 2020

Resensi Buku Filsafat sejarah

 Resensi buku

Judul Buku : Filsafat Sejarah
Pengarang : Misnal Munir
Tahun : 2014
Penerbit : Gadjah Mada University Press
Tebal Buku : 80 halaman, 21 cm.
ISBN 979-420-915-5

Pendahuluan
Filsafat dan ilmu satu sama lain saling terikat. Kelahiran ilmu tidak lepas dari peran filsafat, sebaliknya dengan adanya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Filsafat telah mengubah pola pikir manusia Yunani dari pola pikir mitosentris ke pola pikir logosentris. Dengan adanya filfasat, pola piker diubah menjadi rasio misalnya gerhana dapat dijelaskan seperti matahari, bulandan bumi berada pada garis lurus sehingga bayang-bayang bulan menimpa sebagian permukaan bumi bukan karena gerhana merupakan kegiatan para dewa.
Dewasa ini dunia filsafat mengalami polemic dan perdebatan panjang dan tidak jarang hanya karena masalah kata atau pemahaman yang berbeda bisa memunculkan perdebatan sengit hingga berdekade-dekade lamanya, namun justru perdebatan itulah yang menjadi esensi dari kehidupan berfilsafat karena yang dicari adalah sebuah kebenaran hakiki,yang tentu harus melibatkan banyak reaksi aksi yang melampaui ruang dan waktu. Karna pada dasarnya tidak ada kebenaran yang hakiki karna kebenaran itu mutlak milik sang pemilik ilmu kehidupan yaitu Allah, manusia hanya mencoba dan merekontruksi akal sehatnya dengan retorika dan teori-teori baru yang di temukan dalam dinamika kebenaran, hal demikian yang memunculkan ilmu filsafat.
Sinopsis
Filsafat Sejarah merupakan cabang filsafat khusus sebagaimana Filsafat Manusia, Filsafat Sosial, Filsafat Bahasa, Filsafat Seni, Filsafat Kebudayaan dan yang lainnya.
Filsafat sejarah terutama meneliti azas-azas paling fundamental ataupun hakiki dalam proses historik sebagai keseluruhan dalam keanekaan peristiwa. Filsafat Sejarah juga disebut dengan istilah “metahistory”, mencoba memahami berbagai pola dan hukum dalam berbagai peristiwa. Filsafat Sejarah mengandaikan dan memperkembangkan dan meruncingkan bidang-bidang filsafat sistematik lainnya, seperti filsafat manusia, filsafat moral, filsafat sosial, dan filsafat kebudayaan.
Filsafat sejarah meneliti dasar, azas-azas paling umum dan mutlak; artinya mengatasi pemahaman seperti dalam studi sejarah biasa. Filsafat Sejarah mencari “insight” yang lebih mutlak. Filsafat Sejarah kurang memperhatikan fakta-fakta, lebih memperhatikan relasi-relasi dan sebab-sebab yang hakiki dalam berbagai peristiwa historis dan berkembangnya filfasat di seluruh belahan dunia. Fakta dari ilmu sejarah, oleh filsafat sejarah dipakai sebagai contoh atau ilustrasi belaka, bukan sebagai bukti.
Ilmu sejarah dan filsafat sejarah saling melengkapi dan saling membutuhkan, namun tidak dapat disatukan secara logic, bukti dalam ilmu sejarah tidak dapat dipakai sebagai bukti bagi filsafat sejarah.; atau sebaliknya. Masing-masing mempunyai metode dan logikanya sendiri, dan hanya mempengaruhi satu sama lain secara psikologik. Ilmu sejarah juga bersandarkan ilmu-ilmu empirik lainnya, yang bersifat serupa dan yang bertaraf kurang lebih sama seperti; sosiologi, psikologi, antropologi budaya.

Filsafat Sejarah dan Perkembangannya.

SEJARAH perkembangan filsafat berkembang atas dasar pemikiran kefilsafatan yang telah dibangun sejak abad ke-6 SM. Ada dua orang filsuf yang corak pemikirannya boleh dikatakan mewarnai diskusi¬diskusi filsafat sepanjang sejarah perkembangannya, yaitu Herakleitos (535-475 SM) dan Parmenides (540-¬475 SM).

Pembagian secara periodisasi filsafat barat adalah zaman kuno, zaman abad pertengahan, zaman modern, dan masa kini. Aliran yang muncul dan berpengaruh terhadap pemikiran filsafat adalah Positivisme, Marxisme, Eksistensialisme, Fenomenologi, Pragmatisme, dan Neo¬Kantianianisme dan Neo-tomisme. Pembagian secara periodisasi Filsafat Cina adalah zaman kuno, zaman pembauran, zaman Neo-Konfusionisme, dan. zaman modern. Tema yang pokok di filsafat Cina adalah masalah perikemanusiaan. Pembagian secara periodisasi filsafat India adalah periode Weda, Wiracarita, Sutra-sutra, dan Skolastik. Adapun pada Filsafat Islam hanya ada dua periode, yaitu periode Muta-kallimin dan periode filsafat Islam. Untuk sejarah perkembangan ilmu pengetahuan di sini pembahasan mengacu ke pemikiran filsafat di Barat.

Kelebihan :
Kelebihan dalam buku ini adalah sejarah dan perkembangannya sangat mendetail sangat runtut dan rapi pengolahan datanya mulai dari ide,kemajuan sampai pelaku filsafatnya.

kekurangan
satu-satunya kekurangan dalam buku ini adalah Bahasa yang terlalu sulit dipahami oleh mahasiswa yang pertama kali belajar tentang filsafat, karna membutuhkan pengetahuan dan kajian yang mendalam.

No comments:

Post a Comment