**Perak, 20 Januari 2025** – Ajang Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) tingkat Kecamatan Perak yang berlangsung meriah menyisakan kontroversi pada cabang pencak silat. Keputusan yang seharusnya menetapkan juara menjadi sorotan setelah panitia memutuskan untuk mengulang pertandingan final.
Masalah ini bermula pada hari Sabtu, 18 Januari 2025, saat salah satu kontingen peserta tidak hadir di lokasi pertandingan pada waktu yang telah dijadwalkan. Akibat ketidakhadiran tersebut, panitia awalnya memutuskan untuk melanjutkan pertandingan tanpa kehadiran kontingen tersebut dan menetapkan pemenang berdasarkan hasil pertandingan yang telah berjalan. Namun, pada Minggu pagi (19 Januari), panitia tiba-tiba mengumumkan bahwa pertandingan final harus diulang karena adanya protes dari pihak kontingen yang tidak hadir.
"Keputusan ini kami ambil setelah mempertimbangkan adanya faktor komunikasi yang kurang jelas dan kendala teknis dari pihak kontingen yang bersangkutan. Kami ingin memberikan kesempatan yang adil bagi semua peserta," ujar Ketua Panitia Porseni Kecamatan Perak, Budi Santoso, dalam konferensi pers.
Keputusan ini memicu reaksi keras dari beberapa peserta dan pelatih yang merasa hasil pertandingan sebelumnya sudah sah dan tidak seharusnya diulang. Salah satu pelatih yang enggan disebutkan namanya menyampaikan kekecewaannya. "Anak-anak sudah berjuang keras, dan hasil sudah ditetapkan. Mengulang pertandingan hanya karena alasan ketidakhadiran satu kontingen adalah keputusan yang tidak adil," ujarnya.
Meski begitu, panitia tetap pada keputusan untuk mengulang pertandingan pada Senin, 20 Januari 2025, dengan alasan menjunjung nilai sportivitas dan memberikan kesempatan kepada semua kontingen untuk berkompetisi.
Hingga berita ini diturunkan, suasana di antara para peserta dan pendukung masih dipenuhi perdebatan sengit. Banyak yang berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, dan aturan lebih jelas diterapkan untuk menjaga keadilan dan sportivitas dalam perlombaan.
No comments:
Post a Comment